CHCl3 + Cl2 → CCl4 (karbon tetraklorida) + HCl
800 – 900 oC | ||||
CH3 – CH2 – CH3 | → | CH3 – CH = CH2 + H2 | ||
propana | propena | |||
800 – 900 oC | ||||
CH3 – CH2 – CH3 | → | CH2 = CH2 | + | CH4 |
propana | etena | metana |
1) Alkena memiliki sifat fisika yang sama dengan alkana. Perbedaannya yaitu, alkena sedikit larut dalam air. Hal ini disebabkan oleh adanya ikatan rangkap yang membentuk ikatan π. Ikatan π tersebut akan ditarik oleh hidrogen dari air yang bermuatan nyata sebagian.
2) Titik leleh dan titik didih alkena hampir sama dengan alkana yang sesuai, makin bertambah jumlah atom C, harga Mr makin besar maka titik didihnya makin tinggi.
Reaksi-reaksi alkena sebagai berikut.
a) Reaksi Adisi (penambahan atau penjenuhan)
Reaksi adisi, yaitu pengubahan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal dengan cara mengikat atom lain.
Zat-zat yang dapat mengadisi alkena ialah :
(1) Gas hidrogen (H2)
Reaksi adisi merupakan reaksi pemutusan ikatan rangkap. Pada adisi alkena, ikatan rangkap bermetamorfosis ikatan tunggal. [2]
a) CH2 = CH2 (etena) + H2 → CH3 – CH3 (etana)
b) CH2 = CH – CH3 (propena) + H2 → CH3 – CH2 – CH3 (propana)
(2) Halogen (F2, Cl2, Br2, dan I2)
Reaksi adisi oleh halogen akan memutus rantai rangkap alkena membentuk alkana. Selanjutnya halogen tersebut akan menjadi cabang/substituen dari alkana yang terbentuk. [2]
a)
b)
(3) Asam halida (HCl, HBr, HF, dan HI)
Jika alkena menangkap asam halida berlaku aturan Markovnikov, yaitu atom H dari asam halida akan terikat
pada atom C berikatan rangkap yang telah memiliki atom H lebih banyak.
Jika atom C yang berikatan rangkap memiliki jumlah H yang sama, halida akan terikat pada atom C yang paling panjang. [2]
a)
b.
Pada gambar di atas ikatan rangkap tidak membagi sama banyak atom C dan atom H, sehingga tidak simetris.
Keterangan: H terikat pada atom C1 karena C1 mengikat 2 atom H dan C2 mengikat hanya 1 atom H. Sedangkan Br terikat pada atomC2.
1) Pembakaran tepat alkena menghasilkan CO2 dan H2O.
C2H4 + 3 O2 → 2 CO2 + 2 H2O
2) Pembakaran tidak tepat alkena menghasilkan CO dan H2O.
C2H4 + 2 O2 → 2 CO + 2 H2O
c) Reaksi Polimerisasi
Reaksi polimerisasi ialah reaksi penggabungan molekul-molekul sederhana (monomer) menjadi molekul besar (polimer).
Contoh :
Polimerisasi etena menjadi polietena
n CH2 = CH2 → – CH2 – CH2– → [– CH2 – CH2 –]n
1) Sifat fisika alkuna sama dengan alkana dan alkena. Alkuna juga sedikit larut dalam air.
2) Titik didih alkuna menyerupai dengan alkana dan alkena. Semakin bertambah jumlah atom C harga Mr makin besar maka titik didihnya makin tinggi.
Reaksi- reaksi pada alkuna menyerupai dengan alkena, hanya berbeda pada kebutuhan jumlah pereaksi untuk penjenuhan ikatan rangkap.
Alkuna membutuhkan jumlah pereaksi dua kali kebutuhan pereaksi pada alkena untuk jumlah ikatan rangkap yang sama.
Contoh :
Reaksi penjenuhan etena oleh gas hidrogen
CH2 = CH2 (etena) + H2→ CH3 – CH3 (etana)
a) Oksidasi [2]
Sebagaimana hidrokarbon pada umumnya, alkuna kalau dibakar tepat akan menghasilkan CO2 dan H2O.
C3H4 + 4O2 → 3CO2 + 2H2O
b) Adisi H2 [2]
Alkuna mengalami dua kali adisi oleh H2 untuk menghasilkan alkana.
Contoh :
HC ≡ C – CH3 | + | H2 | → | H2C = CH – CH3 | + | H2 | → | H3C – CH2 – CH3 |
propuna | propena | propana |
c) Adisi Halogen [2]
d) Adisi Asam halida [2]
Adisi alkuna oleh asam halida mengikuti aturan Markovnikov sebagaimana pada alkena.
Anda sekarang sudah mengetahui Sifat Fisik dan Kimia Alkana, Alkena, Alkuna. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Sumber http://www.nafiun.com/